Founders: Manusia Kecoak Kesepian

Dengan keuntungan $800 ia merasa telah mendapatkan hasil jerih payah yang setimpal. Uang itu adalah haknya. Di tahun 1976, menurutnya uang itu adalah jumlah yang banyak. Hasil dari penjualan ekuitas sebesar 10%. Di tahun 2018, $800 itu bernilai $60.000.000.000 (sekitar Rp.840 Triliun). Ronald Wayne adalah salah satu co-founder Apple bersama Steve Jobs dan Steve Wozniak. Di tahun 1976 Tuan Ronald Wayne menjual 10% sahamnya di Apple.

Tidak ada yang lebih pedih daripada rasa penyesalan. Penyesalan menghantui, destruktif dan sangat vivid. Untuk menghindari rasa penyesalan, seseorang harus rela untuk meninggalkan zona nyaman. Meninggalkan zona nyaman membutuhkan determinasi yang luar biasa. Contohnya adalah founders startup. Ia meninggalkan zona nyaman, dimana ia mengambil keputusan, ia tidak menunda-nunda keputusan, dan ia menerima akibat dari keputusannya. Founders adalah kapten di kapalnya sendiri.

Hidup sebagai founders startup ibarat hidup dalam suasana berjudi. Si founders tidak akan tahu apakah startupnya besok masih hidup, menang atau tidak. Semua serba tidak jelas. Pelanggaran IP, kompetitor merebut klien mayoritas, tim inti di hijack, dll. Chaos dan totalitas absurd. Iklim startup sangat disruptif dan abundance. Kalian bisa lihat hidup sang founders Pied Piper, Richard Hendricks di serial TV HBO yang ditulis oleh Mike Judge. Hari ini bisa saja Richard fancy, besok bisa jadi ia harus menyerahkan seluruh kepemilikan startupnya karena kesalahan strategi, bahkan bisa saja masuk penjara.

Terlepas dari itu semua, menjadi founders adalah posisi yang harus pikiran secara matang-matang. Menjadi founders ibarat melahirkan seorang anak, merawatnya dan membesarkannya. Bedanya, kita tidak tahu anak ini layak di besarkan atau tidak. Seorang ‘anak asli’ memiliki Return of Investment (ROI) yang jelas, dia akan menyayangi si orang tua dengan kadar yang sama. Sedangkan ROI dari startup terlihat hilalnya setelah ia sukses menyukseskan si founders. Kalau tidak, si anak hanyalah bom waktu. Menjadi founders sama dengan menjual nyawa kepada startup sendiri. Menjadikan startup sebagai majikan. Dan founders, yang sebenar-benarnya founders menganggap startupnya sebagai sebuah jalan hidup. Jika bukan bermental seperti itu, posisi founders hanyalah seorang juru kemudi di dalam kapal, bukanlah seorang kapten.

MANUSIA KECOAK

Kalau diibaratkan sebuah binatang, mentalitas dan karakter founders haruslah seperti kecoak. Tahan banting, gigih, sabar, ngeyel dan pantang menyerah tanpa ampun. Karakter ini mudah untuk diucapkan. Tapi sungguh berat dikerjakan.

Mentalitas kecoak ini sungguh anggun terpersonafikasi di karakter James McGregor di novel Mistress of The Game karangan Sidney Sheldon’s. Dimana James yang rela menabung tiga tahun untuk membeli tiket kapal. James yang rela menumpang berhari-hari di kereta sempit yang ukurannya hanya muat untuk setengah badannya. James yang bekerja dengan menempuh resiko tersesat, ditipu hingga ditunggu oleh burung bangkai untuk disantap karena berhari-hari tidak makan. James rela berjudi dengan hidupnya hingga bisa menjadi konglomerat tambang berlian.

Di luar sana founders masih dianggap sebagai sebuah posisi jabatan. Faktanya, founders yang hakiki adalah sebuah identitas, identitas mentalitas kecoak petarung 24 jam, dimana ia tidak akan berhenti sampai hembusan nafas terakhir. Si kecoak ngeyel, gigih dan memiliki kebulatan tekad tinggi. Si kecoak yang bisa saja dianggap freaks oleh lingkungan luarnya. Si kecoak yang fokus mengejar visinya, dan peduli setan dengan hal lainnya.

Phill Graham dari Y Combinator menyebutnya hacker, Gary Vaynerchuck (investor awal facebook, Uber dan twitter) menyebutnya hustler. Banyak sebutan, tapi inti mentalitasnya tetap sama, mentalitas kecoak ini. Barang siapa yang tidak memiliki mentalitas ini, maka bersiap-siaplah untuk menyiapkan plan B apabila gagal. Sedangkan seorang founders kecoak, tidak akan memiliki plan B, karena plan A-nya akan sukses, sebagai ganjaran mentalitas kecoaknya. Henry Ford sangat gamblang menyebutkan dampak dari mentalitas kecoak ini: “Bila Anda berpikir Anda bisa, maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar.”

FOUNDERS SANG PETARUNG DI JALAN SUNYI

I feel like the sky is falling down

Ain’t nobody here to play around

Push it to the edge, I won’t back down

Cause it’s time to go hard or go home.

(Iggy Azaela — Go Hard Or Go Home).

Ronald Wayne dari kacamata ekonomis menjadi orang yang merugi karena tidak bersabar. Ia memetik di momen yang salah. Jika Ronald lebih bersabar, maka tentu namanya tidak jadi bulan-bulanan meme tentang bagaimana bersyukur di saat kondisi sucks-nya seseorang.

Pengikut-pengikut Ronald ini masih banyak di masa sekarang, justru jumlahnya terus bertambah dan bersifat toxic. Mentalitas tidak sabaran ini adalah kanker bagi generasi millenials, generasi para mayoritas founders dan calon founders. Generasi calon founders ini memelihara mental yang sangat menjijikkan bagi para founders yang telah exit startupnya. Generasi ini dibombardir dengan story behind sukses bak lampu Aladin. Sukses di depan mata, cerita sukses di balut dengan tropi kebanggaan, seakan-akan kesuksesan itu dibuat dalam semalam.

Faktanya sukses itu dibuat dengan jalan yang berdarah-darah, menguras air mata, memberi tekanan mental, membolak-balikan hati, dll. Harga yang dibayar sangat mahal. Jika ada yang berkata sebaliknya, maka investasikanlah seluruh uang Anda di startupnya dengan jaminan ROI yang tetap setiap bulannya. Apabila tidak ia tidak menyanggupi, maka ucapannya hanyalah omong kosong

Menjadi founders adalah menjadi petarung di jalan yang sunyi, terdengar pahit dan angker, tapi menjadi founders startup seakan-akan hidup di dunia yang gloomy. Cukup sudah dengan cerita, bagaimana fancy, bergelimangnya sisi positif menjadi founders. Cukup! Menjadi founders adalah super ekstrim susah. Let’s cut the f**ing bullsh*t. Jika sebegitu mudahnya menjadi founder dan membuat startup, pertanyaannya kenapa hanya ada 255 unicorn (startup bervaluasi $1 miliar) di dunia ini? kenapa hanya ada 255 founders unicorn dari jutaan founders startup yang ada di dunia ini. Kenapa, kenapa?

Untuk membuat startup, seorang founders harus Go Hard or Go Home. Tidak bisa setengah-tengah, tidak bisa hanya sebagai faktor mencari tenar, ikut-ikutan atau gaya-gayaan. Ini permainan orang dewasa, yang harus siap menanggung resiko, yang siap mempertanggungjawabkan semua resikonya.

Jika Anda seorang founders, maka Anda harus setiap saat merubah dan mengadaptasi games Anda, jika Anda pembaca adalah calon founders yang karbit dan yang setengah-tengah ingin terlibat, lebih baik Anda enyah dari permainan ini. Ini bukan permainan untuk setiap orang, ini permainan bagi orang yang siap membakar kapalnya untuk menjajah pulau baru, yang siap tidak bisa pulang dengan kapalnya. Dimana nantinya ia hanya akan memiliki dua pilihan, antara menang atau kalah.

Jakarta. 3 Juni 2018. 10.29 PM.

Comments

Popular posts from this blog

Faktanya kamu baru mengeluarkan 40% kekuatanmu!

Godaan Menjadi Rajin Membaca